Pembangunan Waduk Cipanas Dimulai Tahun Ini
TEMPO.CO,
Bandung
- Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tri Sasongko Widiyanto mengatakan,
pembangunan Waduk Cipanas yang lokasi genanganya berada di Sumedang dan
Indramayu ditargetkan mulai dikerjakan tahun ini. “Tahun ini kita mulai.
Groundbreaking mulai akhir tahun,” kata dia di Bandung, Jumat, 8 januari 2016.
Tri
mengatakan, pembangunan Waduk Cipanas itu membutuhkan lahan seluas
1.700 hektare. Biaya pembangunannya yang seluruhnya berasal dari APBN,
diproyeksikan menghabiskan dana hingga Rp 800 miliar.
Menurut
Tri, kebutuhan lahan lewat dengan proses pembebasan lahan warga hanya 20
persennya. Mayoritas lahan itu tanah negara. “Hampir 80 persen itu
tanah kehutanan. Prosedur alih fungsi lahan itu yang sedang kami
lakukan,” kata dia.
Tri mengatakan, satu kendala yang mengganjal
pembangunan Waduk Cipanas itu belum tercantum dalam dokumen Rencana Tata
Ruang Wilayah Indramayu. “Kalau di RTRW provinsi sudah ada, di Sumedang
juga sudah ada. Yang belum itu di RTRW Indramayu,” kata dia.
Menurut Tri, dalam rancangan awal, seluruh wilayah
bendungan berada di Sumedang. Selanjutnya terjadi perubahan rancangan
dengan menggeser tubuh bendungan yang mengakibatkan bergesernya areal
genangan. “Luas lahannya nyebrang ke Indramayu. Sepuluh persennya di
Indramayu, sisanya di Sumedang,” kata dia.
Proses revisi RTRW
Indramayu dengan memasukkan rencana Waduk Cipanas itu tengah dikerjakan.
“Kita masih ada revisi RTRW,” kata Tri.
Tri mengatakan, Waduk
Cipanas itu memiliki sejumlah fungsi. Diantaranya memasok air baku,
irigasi pertanian seluas 10.500 hektare, serta pembangkit listrik dengan
kapasitas 2,5 Mega Watt. “Pemanfaatannya nanti untuk Sumedang,
Indramayu, dan Majalengka,” kata dia.
Saat
ini BBWS Cimanuk-Cisanggarung tengah menuntaskan rampungnya Waduk
Jatigede di Sumedang yang tengah dalam proses penggenangan. Tri
mengatakan, hingga hari ke 131, Jumat ini, 8 Januari 2016, pukul 06.00
WIB, posisi elevasi muka air pada ketinggian 226,69 meter. “Volumenya
180,1 juta meter kubik, atau 18,3 persen,” kata Tri.
Tri
mengatakan, areal lahan genangan yang sudah tergenang di Waduk Jatigede
sudah menembus 1.246 hektare atau 31,5 persen dari target areal
genangan. Elevasi rencana Waduk Jatigede sendiri yakni 260 meter
direncanakan terdapai tahun depan. “Kenapa lama, karena waduk itu masih
dalam pengamatan. Prosedurnya begitu, gak boleh langsung penuh,” kata
dia.
Menurut Tri, areal genangan Waduk Jatigede sudah kosong dari
permukiman penduduk. Kendati demikian, dia mengakui proses ganti rugi
masih belum tuntas.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Herayawan hari ini
mengumpulkan semua BBWS yang mengelola semua areal sungai di wilayahnya.
Selepas pertemuan itu, Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan akan
membentuk Samsat atau Satuan Manunggal Satu Atap (Samsat) untuk mengawal
semua rencana pembangunan waduk dan bendungan di Jawa Barat. “Segera,
minggu depan sudah jadi Samsatnya, supaya cepat,” kata dia di Bandung,
Jumat, 8 Januari 2016.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan,
rencana membentuk Samsat itu meniru yang dilakukannya di Jatigede. Saat
itu semua urusan yang menyangkut pembangunan waduk itu ditangani satu
pintu dalam Samsat.
Di dalam Samsat nantinya terdapat perwakilan
unsur pemerintah pusat, daerah, hingga aparat penegak hukum jaksa dan
polisi. “Semua bidang ada di situ, sehingga semua urusan cepat selesai,”
kata Aher.
Aher mengatakan, pemerintah pusat berencana membangun
sejumlah waduk di Jawa Barat mulai tahun ini. Semua proyek bendungan
itu digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung,
Ciliwung-Cisadane, Citanduy, serta Citarum. “Semuanya ada proyek besar
di situ,” kata dia
sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/01/08/090734393/pembangunan-waduk-cipanas-dimulai-tahun-ini