Jumat, 20 Januari 2017

Sembilan Bendungan Baru Bakal Dibangun di 2017

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) akan membangun sembilan bendungan baru di tahun 2017. Sembilan bendungan ini merupakan bagian dari program 65 bendungan yang bakal terbangun sepanjang 2014 hingga 2019 mendatang.

"Bendungan yang ground breaking tahun ini rencananya ada sembilan," katanya kepada detikFinance saat ditemui di NTB, seperti ditulis Jumat (20/1/2017).

Adapun kesembilan bendungan tersebut adalah Bendungan Rukoh di Aceh, Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Baliem di Papua, Bendungan Lausimeme di Sumatera Utara, Bendungan Sidan di Bali, Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan, Bendungan Tigadihadjil di Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Jawa Tengah, dan Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur (NTT).

34. Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur


33. Bendungan Bener di Jawa Tengah


32. Bendungan Tigadihadjil di Sumatera Selatan,


31. Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan,


30. Bendungan Sidan di Bali


29. Bendungan Lausimeme di Sumatera Utara,


28. Bendungan Baliem di Papua,


27. Bendungan Way Apu di Maluku,)


26. Bendungan Rukoh di Aceh, .


25. Bendungan Cipanas (Jabar)

Pembangunan Waduk Cipanas Dimulai Tahun Ini

TEMPO.COBandung - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tri Sasongko Widiyanto mengatakan, pembangunan Waduk Cipanas yang lokasi genanganya berada di Sumedang dan Indramayu ditargetkan mulai dikerjakan tahun ini. “Tahun ini kita mulai. Groundbreaking mulai akhir tahun,” kata dia di Bandung, Jumat, 8 januari 2016.

Tri mengatakan, pembangunan Waduk Cipanas itu membutuhkan lahan seluas 1.700 hektare. Biaya pembangunannya yang seluruhnya berasal dari APBN, diproyeksikan menghabiskan dana hingga Rp 800 miliar.

Menurut Tri, kebutuhan lahan lewat dengan proses pembebasan lahan warga hanya 20 persennya. Mayoritas lahan itu tanah negara. “Hampir 80 persen itu tanah kehutanan. Prosedur alih fungsi lahan itu yang sedang kami lakukan,” kata dia.

Tri mengatakan, satu kendala yang mengganjal pembangunan Waduk Cipanas itu belum tercantum dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Indramayu. “Kalau di RTRW provinsi sudah ada, di Sumedang juga sudah ada. Yang belum itu di RTRW Indramayu,” kata dia.



Menurut Tri, dalam rancangan awal, seluruh wilayah bendungan berada di Sumedang. Selanjutnya terjadi perubahan rancangan dengan menggeser tubuh bendungan yang mengakibatkan bergesernya areal genangan. “Luas lahannya nyebrang ke Indramayu. Sepuluh persennya di Indramayu, sisanya di Sumedang,” kata dia.

Proses revisi RTRW Indramayu dengan memasukkan rencana Waduk Cipanas itu tengah dikerjakan. “Kita masih ada revisi RTRW,” kata Tri.

Tri mengatakan, Waduk Cipanas itu memiliki sejumlah fungsi. Diantaranya memasok air baku, irigasi pertanian seluas 10.500 hektare, serta pembangkit listrik dengan kapasitas 2,5 Mega Watt. “Pemanfaatannya nanti untuk Sumedang, Indramayu, dan Majalengka,” kata dia.
Saat ini BBWS Cimanuk-Cisanggarung tengah menuntaskan rampungnya Waduk Jatigede di Sumedang yang tengah dalam proses penggenangan. Tri mengatakan, hingga hari ke 131, Jumat ini, 8 Januari 2016, pukul 06.00 WIB, posisi elevasi muka air pada ketinggian 226,69 meter. “Volumenya 180,1 juta meter kubik, atau 18,3 persen,” kata Tri.

Tri mengatakan, areal lahan genangan yang sudah tergenang di Waduk Jatigede sudah menembus 1.246 hektare atau 31,5 persen dari target areal genangan. Elevasi rencana Waduk Jatigede sendiri yakni 260 meter direncanakan terdapai tahun depan. “Kenapa lama, karena waduk itu masih dalam pengamatan. Prosedurnya begitu, gak boleh langsung penuh,” kata dia.

Menurut Tri, areal genangan Waduk Jatigede sudah kosong dari permukiman penduduk. Kendati demikian, dia mengakui proses ganti rugi masih belum tuntas.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Herayawan hari ini mengumpulkan semua BBWS yang mengelola semua areal sungai di wilayahnya. Selepas pertemuan itu, Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan akan membentuk Samsat atau Satuan Manunggal Satu Atap (Samsat) untuk mengawal semua rencana pembangunan waduk dan bendungan di Jawa Barat. “Segera, minggu depan sudah jadi Samsatnya, supaya cepat,” kata dia di Bandung, Jumat, 8 Januari 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, rencana membentuk Samsat itu meniru yang dilakukannya di Jatigede. Saat itu semua urusan yang menyangkut pembangunan waduk itu ditangani satu pintu dalam Samsat.

Di dalam Samsat nantinya terdapat perwakilan unsur pemerintah pusat, daerah, hingga aparat penegak hukum jaksa dan polisi. “Semua bidang ada di situ, sehingga semua urusan cepat selesai,” kata Aher.

Aher mengatakan, pemerintah pusat berencana membangun sejumlah waduk di Jawa Barat mulai tahun ini. Semua proyek bendungan itu digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Ciliwung-Cisadane, Citanduy, serta Citarum. “Semuanya ada proyek besar di situ,” kata dia

sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/01/08/090734393/pembangunan-waduk-cipanas-dimulai-tahun-ini

24. Bendungan Leuwikeris (Jabar)

Bendungan Leuwikeris Mulai Dibangun Tahun 2017


CIAMIS, TRIBUN - Pembangunan fisik Bendungan Leuwikeris hampir dipastikan akan dimulai tahun 2017. Waduk yang akan membendung aliran Sungai Citanduy di Desa Cirahalang Kecamatan Cijeungjing Ciamis tersebut akan menelan APBN sebesar Rp1,5 triliun.
“Mudah-mudahan pada tahun 2017 tersebut yang menanam tiang pancang pertamanya adalah Pak Presiden (Jokowi),”ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Dr Ir Untung Budi Santosa MSc usai ekspose rencana pembangunan Bendungan Matenggeng dan Bendungan Leuwikeris di Kantor Bupati Ciamis Selasa (3/2) siang.
Menurut Untung, Bendungan Leuwikeris tersebut nanti akan merendam sejumlah desa di wilayah Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya dengan total areal genangan 1.900 hektare dan kapasitas air tertampung 67 juta kubik. Tidak hanya akan dimanfaatkan sebagai air baku untuk pertanian dan perikanan (irigasi) di wilayah Ciamistengah, Kota Banjar dan Ciamis Selatan guna mendukung saluran irigasi Lakbok Utara dan Lakbok Selatan.
Air dari Bendungan Leuwikeris ini juga akan dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik tenaga air (PLTA) dengan kekuatan dua turbin masing-masing berkapasitas 7,5 megawatt.
Menurut Untung, rencana pembangunan Bendungan Leuwikeris ini akan lebih cepat dimulai daripada rencana pembangunan Bendungan Matenggeng karena persoalan sosial yang bakal muncul lebih sedikit.
Data dari Bappeda Ciamis menyebutkan dari luas 1.900 hektare areal genangan Bendungan Leuwikeris tersebut, 254 hektare diantaranya merupakan areal kebun dan sawah milik warga yang harus dibebaskan. Meliputi Desa Cirahalang, Desa Handapherang (Kecamatan Cijeungjing), Kelurahan Cigembor,Kelurahan Benteng dan Kelurahan Linggasari (Kecamatan Ciamis) dan Desa Beber (Kecamatan Cimaragas). Termasuk areal TPA (sampah) Cikatomas Handaperang (sta)
sumber : http://jabar.tribunnews.com/2015/02/03/bendungan-leuwikeris-mulai-dibangun-tahun-2017

23. Bendungan Sukamahi (Jabar)

Proyek Bendungan Sukamahi yang terletak di bagian hulu sungai Ciliwung segera dimulai pembangunannya.

Lalu, berapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk membangun proyek penampung banjir Jakarta ini?

Dari data yang diterima detikFinance, jumlah anggaran yang diperlukan untuk membangun bendungan Sukamahi sebesar Rp 487,9 miliar. Jumlah tersebut termasuk dengan dana yang dibutuhkan untuk paket supervisi bendungan Sukamahi.

Dengan rincian, paket pembangunan Bendungan Sukamahi sebesar Rp 464,93 miliar dan paket supervisi bendungan sebesar Rp 22,967 miliar.

Jumlah dana tersebut digunakan untuk proses konstruksi bendungan Sukamahi, yang meliputi tampungan bendungan dengan volume maksimal sebesar 1,68×10,6 meter kubik. Dengan luas genangan maksimum 10,015 hektar.

Selain itu, dana itu juga digunakan untuk membuat terowongan pengelak atau terowongan pengendali banjir dengan panjang 366,9 meter yang dapat mengalirkan debit air 57,4 meter kubik/detik. Serta untuk biaya pelimpah terowongan sepanjang 209,67 meter dengan lebar 7 meter.

"Bendungan Sukamahi, nilai waduk Rp 464,9 miliar, dengan penawaran yang ada Rp 436 miliar. Kegiatan supervisi dilakukan dengan nilai pelaku Rp 22,97 miliar, tertawar 21,81 miliar," terang Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBSW) Ciliwung-Cisadane T. Iskandar di Gedung Direktorat Jendral Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Pembangunan Waduk Sukamahi sejatinya sudah direncanakan sejak lama, sekira tahun 1990-an. Namun rencana pembangunannya saat itu terkendala pembebasan lahan. Warga yang rumahnya direncanakan terkena proyek waduk tersebut menolak dengan ganti rugi yang ditawarkan pemerintah.

Rencana itu pun mencuat kembali saat Joko Widodo menjabat Gubernur DKI Jakarta. Saat pria kelahiran Solo tersebut didapuk menjadi orang nomor 1 Republik Indonesia, komitmen pembangunan dua bendungan ini kembali dilanjutkan. Bahkan proyek ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 yakni pembangunan 49 bendungan dalam 5 tahun.

Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Memiliki daya tampung 1,68 juta meter kubik yang bisa dimanfaatkan untuk mereduksi banjir 29 meter kubik/detik
SUMBER : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3376115/ditarget-rampung-2019-berapa-biaya-bangun-bendungan-sukamahi

22. Bendungan Ciawi

Jokowi: pembebasan lahan waduk Ciawi-Sukamahi tahun ini

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembebasan lahan untuk pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di Jawa Barat akan dimulai tahun ini dengan anggaran sekitar Rp1,2 triliun.

"Yang jelas bendungan (waduk) Ciawi dan Sukamahi dimulai pembebasan tanahnya, tahun depan langsung fisiknya, ini perkembangan yang sangat bagus sekali. Pembebasan tanah kira-kira Rp1,2 triliun," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin.

Menurut dia, Waduk Ciawi akan dibangun dengan tinggi 40 meter sedangkan Waduk Sukamahi dibangun setinggi 30 meter.

"Iya kalau gak dimulai-mulai, ini sudah berapa tahun loh, ini sudah sejak 10-12 tahun lalu," kata dia.

Ia mengutarakan hal tersebut dilakukan semata-mata demi kepentingan masyarakat Jakarta untuk mengantisipasi banjir yang kerapkali melanda ibu kota setiap tahunnya.

"Sama saja, itu gampangnnya gini loh, kita kemarin juga hibah ke sana. Hibah berapa kemarin ada yang Rp2 miliar, Rp4 miliar ya kan. Ya sama saja, ini kan hibah juga, biar yang ngerjain sana," ujar dia ketika ditanya bahwa untuk lokasi kedua waduk itu bukan di wilayah DKI Jakarta.

Ia mengatakan meskipun lokasi pembangunan dua waduk tersebut bukan di wilayah DKI, itu tidak menjadi masalah karena itu termasuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Jangan urus-urus yang masalah gitu loh, ini kan NKRI, kita NKRI jangan terkotak-kotak," ucap dia.

Terkait anggaran pembangunan dua waduk, ia mengatakan akan dianggarkan pada APBD 2014.

"Belum semuanya dimasukin ke dalam anggaran mungkin awal. Ya baru kira-kira 200-an, kalau perlu tambahan tahun depan ditambahin. Berjalan, tapi kan sudah bisa berjalan kan fisiknya. Kalau lahannya sudah dibebaskan," ujar dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohamad Hasan mengatakan pembangunan fisik Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi ditargetkan pada 2015.

"Kedua waduk ini telah dilakukan desain awal, dan saat ini tengah dilakukan detail design. Tahun 2015 mendatang ditargetkan kedua waduk ini akan mulai dibangun dengan anggaran sekitar Rp1,9 triliun," ujar dia. (A063/M026)
sumber : http://www.antaranews.com/print/414985/jokowi-pembebasan-lahan-waduk-ciawi-sukamahi-tahun-ini

21. Bendungan Ladongi (Sultra)

Pemenang Tender Sudah Diteken, Bendungan Ladongi Siap Dibangun

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu bendungan yang masuk rencana pembangunan tahun ini, Bendungan Ladongi telah mendapat pemenang tender dan berhak untuk melakukan konstruksi.
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat ditemui di Gedung SMESCO Jakarta, Rabu (14/9/2016).
"Untuk bendungan ada update, Bendungan Ladongi baru saya tandatangani penetapan pemenangnya kemarin. Tetapi saya lupa siapa pemenangnya, pokoknya ini sudah ada pemenangnya dan siap dikerjakan," ungkapnya.
Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara merupakan satu dari delapan bendungan yang rencananya bakal dibangun tahun ini.
Selain Ladongi, ketujuh bendungan lainnya adalah Bendungan Rukoh (Aceh), Bendungan Sukoharjo (Lampung), Bendungan Kuwil Kawangkoan (Sulawesi Utara), Bendungan Ciawi (Jawa Barat), Bendungan Sukamahi (Jawa Barat), Bendungan Leuwikeris (Jawa Barat), dan Bendungan Cipanas (Jawa Barat).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Bendungan Ladongi berlokasi di Kolaka Timur dan menelan anggaran hingga Rp 850 miliar.
Adapun bendungan dengan kapasitas 25,57 juta meter kubik ini memiliki manfaat sebagai sumber air untuk irigasi sawah seluas 7.424 hektar dan air baku sebesar 0,08 meter kubik per detik.
Selain itu, fungsi lainnya adalah untuk menghasilkan tenaga listrik berdaya 1,15 megawatt serta mengurangi potensi banjir hingga 142 meter kubik per detik. Rencananya, Bendungan Ladongi akan selesai dibangun pada 2019 mendatang

sumber  : http://properti.kompas.com/read/2016/09/14/190000121/pemenang.tender.sudah.diteken.bendungan.ladongi.siap.dibangun

20. Bendungan Kuwil Kawangkoan (Sulut )

Minahasa Utara





 Presiden Jokowi meninjau proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan pemerintah saat mengunjungi Sulawesi Utara hari ini. Dia meninjau Waduk Kuwil di Kabupaten Minahasa Utara.
"Ini adalah waduk Kuwil di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, luasnya 308 hektare. Besar sekali, kapasitasnya 23 juta meter kubik. Fungsinya untuk air baku di bawah berarti di Manado, Bitung, Minahasa Utara," ujar Jokowi usai peninjauan, Selasa (27/12/2016).
Baca Juga
Jokowi menjelaskan, ada sejumlah manfaat yang akan diperoleh dari pembangunan waduk tersebut, antara lain pembangkit listrik dan penunjang sektor pariwisata.
"Fungsi kedua mengatasi banjir. Jadi banjir yang dulu melanda Manado berasal dari sungai Tondano di sini. Nanti juga ada fungsi pembangkit listrik, ya tiga ini yah nanti ditambah untuk pariwisata selesai kira-kira 2019," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Kepresidenan.
Bendungan Kuwil Kawangkoan yang berlokasi di Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara akan dibangun dengan total biaya pembangunan sekitar Rp 1,42 triliun.
Pembangunan bendungan tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam membenahi infrastruktur Tanah Air. Total saat ini sudah 21 bendungan yang dibangun oleh pemerintah sejak tahun 2015 silam.
"Di tahun 2015 kan sudah memulai 13 bendungan waduk yang sudah kita mulai. Tahun ini kita mulai delapan, jadi total 21 bedungan waduk," terang Jokowi.
Turut hadir mendampingi Jokowi dalam acara tersebut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambunan
Sumber : http://news.liputan6.com/read/2688996/jokowi-tinjau-pembangunan-bendungan-kuwil-kawangkoan-di-sulut

Jokowi Bakal Tinjau Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Manado

Jokowi Bakal Tinjau Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Manado  
Senin 26 Dec 2016, 14:27 WIB
Jakarta - Dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan, pemerintah memiliki program membangun 65 bendungan hingga 2019 mendatang. Dari 68 bendungan tersebut, lima di antaranya telah diselesaikan pada 2015, 24 bendungan lanjutan di 2016, dan 35 bendungan baru yang masing-masing dijadwalkan pada 2016 hingga 2019.

Salah satu bendungan yang tengah dibangun di 2016 ini adalah Bendungan Kuwil Kawangkoan di Manado, Sulawesi Utara. Bendungan ini memiliki volume 23,37 juta m3, dan bermanfaat untuk mengurangi banjir, sumber air baku, dan pembangkit listrik dengan kapasitas 1,20 MW.

Jokowi Bakal Tinjau Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Manado 
Foto: Istimewa

Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, direncanakan bakal meninjau kemajuan pembangunan bendungan yang berlokasi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara ini.

Kontrak pembangunannya sendiri telah ditandatangani pada Juli 2016 lalu dan saat ini progres pembangunan fisik bendungan telah mencapai 2%. Pekerjaan yang tengah dilakukan adalah pembangunan jalan akses masuk ke lokasi bendungan, pembangunan terowongan pengelak dan intake.

Jokowi Bakal Tinjau Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Manado 
Foto: Istimewa

"Ada bukit yang dikupas untuk pembangunan bendungan ini. Serta pembersihan tapak pegunungan (clearing). Itu juga sedang kami kerjakan," ujar Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso dalam keterangan resminya seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Senin (26/12/2016).

Jokowi Bakal Tinjau Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Manado 
Foto: Istimewa

Bendungan Kuwil Kawangkoan sendiri merupakan satu dari delapan bendungan baru yang mulai dibangun tahun 2016 ini. Bendungan lainnya yang dibangun tahun ini adalah Bendungan Way Sekampung di Lampung, Ladongi di Sulawesi Tenggara, Napunggete di NTT, serta Ciawi, Cipanas, Leuwikeris, dan Sukamahi yang seluruhnya berada di Jawa Barat
sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3380736/jokowi-bakal-tinjau-pembangunan-bendungan-kuwil-kawangkoan-di-manado

19. Bendungan way sekampung/ Sukoharjo (Lampung)

PT Pembangunan Perumahan Tbk telah menandatangani pengerjaan Bendungan Sukoharjo atau Way Sekampung yang terletak di Kabupaten Pringsewu, Lampung, akhir pekan lalu.
Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Tbk Tumiyana mengatakan kontrak senilai Rp873 miliar itu akan menambah target raihan kontrak yang telah dikantongi perseroan dari pembangunan infrastruktur.


Bendungan ini juga berfungsi sebagai pemasok air di daerah Rawa Jabung, Lampung. - JIBI
Dia menyatakan hingga akhir bulan lalu, capaian kontrak perseroan sebesar Rp21 triliun dari target akhir tahun ini senilai Rp30 triliun. Pengerjaan bendungan itu diperkirakan akan memakan waktu selama empat tahun
“Kalau sudah diteken ya langsung kerja enggak perlu nunggu-nunggu,” ujarnya singkat Rabu (5/10/2016)
Menurut data Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kementerian PUPR, kontrak Bendungan Way Sekampung terbagi menjadi dua paket. Pada paket pertama tercatat PT Pembangunan Perumahan sebagai pemenang dengan penawaran senilai Rp873 miliar.

sumber : http://industri.bisnis.com/read/20161005/45/589881/kontralk-diteken-bendungan-sukoharjo-segera-dibangun

18. Bendungan Rukoh (NAD)

SIGLI - Tahun 2016 ini pemerintah kembali mengganti rugi sisa lahan untuk pembangunan waduk Rukoh yang belum dibebaskan. Dana ganti rugi lahan tahap II untuk pembangunan waduk Rukoh di Kecamatan Titeu dan Keumala, Pidie, disiapkan sebesar Rp 10 miliar dengan luas lahan 20 hektare.
“Dana ini bersumber dari APBN pusat yang pembayarannya dilakukan Pemerintah Aceh dan Badan Pertanahan Negara (BPN). Sementara Pemkab Pidie hanya memfasilitasi saja,” ujar Asisten I Bidang Pemerintah, Drs Yusri A Malik, Rabu (10/8). Sedangkan
Disebutkan, luas lahan dibutuhkan untuk pembangunan waduk ini seluas 1.217 hektare. Sebanyak 53 Ha sudah diganti rugi di tahun lalu dengan anggaran Rp 21 miliar dari pemerintah pusat. Sedangkan untuk tahap II, lahan yang dibebaskan seluas 20 ha yang kini menunggu proses pembayaran ganti rugi.
Tujuan dibangun waduk Rukoh ini untuk mengatasi kekurangan air ke persawahan di 16 kecamatan di Pidie mulai dari Kecamatan Mutiara dan sekitarnya hingga ke Kembang Tanjong,” ujarnya.
Jika proses ganti rugi tahap II ini lancar, lahan yang tersedia menjadi 73 Hektare. Sementara total luas lahan yang dibutuhkan 1.217 Ha. Artinya, kekurangan lahan masih sangat banyak dan butuh waktu lama agar pembangunan waduk bisa segera dimulai.
Namun untuk mempercepat pembangunan waduk yang sangat diharapkan petani ini, pemerintah pusat bersedia memulai pekerjaan (ground breaking) jika sudah tersedia lahan minimal 83 Hektare. “Karena itu, kami sangat berharap dukungan masyarakat agar membantu Pemkab menjamin kelancaran pembangunan waduk,” ujarnya
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/08/11/lahan-waduk-rukoh-segera-diganti-rugi