Jumat, 20 Januari 2017

25. Bendungan Cipanas (Jabar)

Pembangunan Waduk Cipanas Dimulai Tahun Ini

TEMPO.COBandung - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tri Sasongko Widiyanto mengatakan, pembangunan Waduk Cipanas yang lokasi genanganya berada di Sumedang dan Indramayu ditargetkan mulai dikerjakan tahun ini. “Tahun ini kita mulai. Groundbreaking mulai akhir tahun,” kata dia di Bandung, Jumat, 8 januari 2016.

Tri mengatakan, pembangunan Waduk Cipanas itu membutuhkan lahan seluas 1.700 hektare. Biaya pembangunannya yang seluruhnya berasal dari APBN, diproyeksikan menghabiskan dana hingga Rp 800 miliar.

Menurut Tri, kebutuhan lahan lewat dengan proses pembebasan lahan warga hanya 20 persennya. Mayoritas lahan itu tanah negara. “Hampir 80 persen itu tanah kehutanan. Prosedur alih fungsi lahan itu yang sedang kami lakukan,” kata dia.

Tri mengatakan, satu kendala yang mengganjal pembangunan Waduk Cipanas itu belum tercantum dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Indramayu. “Kalau di RTRW provinsi sudah ada, di Sumedang juga sudah ada. Yang belum itu di RTRW Indramayu,” kata dia.



Menurut Tri, dalam rancangan awal, seluruh wilayah bendungan berada di Sumedang. Selanjutnya terjadi perubahan rancangan dengan menggeser tubuh bendungan yang mengakibatkan bergesernya areal genangan. “Luas lahannya nyebrang ke Indramayu. Sepuluh persennya di Indramayu, sisanya di Sumedang,” kata dia.

Proses revisi RTRW Indramayu dengan memasukkan rencana Waduk Cipanas itu tengah dikerjakan. “Kita masih ada revisi RTRW,” kata Tri.

Tri mengatakan, Waduk Cipanas itu memiliki sejumlah fungsi. Diantaranya memasok air baku, irigasi pertanian seluas 10.500 hektare, serta pembangkit listrik dengan kapasitas 2,5 Mega Watt. “Pemanfaatannya nanti untuk Sumedang, Indramayu, dan Majalengka,” kata dia.
Saat ini BBWS Cimanuk-Cisanggarung tengah menuntaskan rampungnya Waduk Jatigede di Sumedang yang tengah dalam proses penggenangan. Tri mengatakan, hingga hari ke 131, Jumat ini, 8 Januari 2016, pukul 06.00 WIB, posisi elevasi muka air pada ketinggian 226,69 meter. “Volumenya 180,1 juta meter kubik, atau 18,3 persen,” kata Tri.

Tri mengatakan, areal lahan genangan yang sudah tergenang di Waduk Jatigede sudah menembus 1.246 hektare atau 31,5 persen dari target areal genangan. Elevasi rencana Waduk Jatigede sendiri yakni 260 meter direncanakan terdapai tahun depan. “Kenapa lama, karena waduk itu masih dalam pengamatan. Prosedurnya begitu, gak boleh langsung penuh,” kata dia.

Menurut Tri, areal genangan Waduk Jatigede sudah kosong dari permukiman penduduk. Kendati demikian, dia mengakui proses ganti rugi masih belum tuntas.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Herayawan hari ini mengumpulkan semua BBWS yang mengelola semua areal sungai di wilayahnya. Selepas pertemuan itu, Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan akan membentuk Samsat atau Satuan Manunggal Satu Atap (Samsat) untuk mengawal semua rencana pembangunan waduk dan bendungan di Jawa Barat. “Segera, minggu depan sudah jadi Samsatnya, supaya cepat,” kata dia di Bandung, Jumat, 8 Januari 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, rencana membentuk Samsat itu meniru yang dilakukannya di Jatigede. Saat itu semua urusan yang menyangkut pembangunan waduk itu ditangani satu pintu dalam Samsat.

Di dalam Samsat nantinya terdapat perwakilan unsur pemerintah pusat, daerah, hingga aparat penegak hukum jaksa dan polisi. “Semua bidang ada di situ, sehingga semua urusan cepat selesai,” kata Aher.

Aher mengatakan, pemerintah pusat berencana membangun sejumlah waduk di Jawa Barat mulai tahun ini. Semua proyek bendungan itu digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Ciliwung-Cisadane, Citanduy, serta Citarum. “Semuanya ada proyek besar di situ,” kata dia

sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/01/08/090734393/pembangunan-waduk-cipanas-dimulai-tahun-ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar